Hari ini adalah tgl 28 Oktober bertepatan dng Hari SUMPAH PEMUDA yang dilakukan oleh para pemuda pada 84 tahun lalu .
Secara berkesinambungan Semangat Sumpah Pemuda ini telah mulai memicu adanya Nilai2 Nasionalisme yang akhirnya semangat itu “meledak” dalam bentuk Proklamasi Indonesia yang dilakukan oleh SUKARNO – MOCH HATTA dengan dukungan penuh dari para Pemuda Pejuang.
Kalau dilihat dari sejarahnya maka memang harus diakui bahwa para pemuda kita ini sudah dari dulu punya kesadaran Politik yang tinggi dan mereka tak mau lagi dijajah oleh Belanda .
Bagi anda yg ingin tahu secara detail ttg Kegiatan Sumpah Pemuda ini , maka kami lampirkan Teks Asli dari SUMPAH PEMUDA sbb :
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
=================
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya" gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
2. Golongan Timur Asing / Tionghoa yang turut hadir dalam Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
SUMPAH PEMUDA ini Lahir sebagai Putusan Kongres Pemuda ke-2 pada 28 Oktober 1928, dapat dikatakan Sumpah Pemuda tidak mempunyai naskah otentik. Yang ada adalah naskah otentik Poetoesan Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia. Putusan kongres itulah yang mengalami rekonstruksi simbolik menjadi Sumpah Pemuda.
Pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 itu pulalah diperdengarkan untuk pertama kalinya Lagu Indonesia Raya setelah WR Supratman memberanikan diri menggesekkan biolanya untuk mengiringi sekumpulan paduan suara yang bersemangat.
==
Sangat terasa dalam hati sanubari bahwa putusan kongres yang akhirnya mengalami rekonstruksi simbol itu dimaksudkan untuk memotivasi, meningkatkan rasa memiliki, meningkatkan rasa kebangsaan. Namun, terasa juga bahwa semakin lama Sumpah Pemuda diperlakukan tak ubahnya sebagai simbol semata. Ketika globalissi merajalela, tak sadar, kita menyerahkan sesuatu milik kita dan kembali mengalami penjajahan dengan gaya yang berbeda.
=========
Admin Note :
Kalau dilihat dari sejarahnya maka terlihat disitu bahwa kaum keturunan Tionghoa telah ikut berperan dari awal Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menentang Penjajahan Belanda dan telah berpihak pada Perjuangan Rakyat Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu Penjajahan Belanda .
Disarikan dari berbagai sumber .
Ad 3
Secara berkesinambungan Semangat Sumpah Pemuda ini telah mulai memicu adanya Nilai2 Nasionalisme yang akhirnya semangat itu “meledak” dalam bentuk Proklamasi Indonesia yang dilakukan oleh SUKARNO – MOCH HATTA dengan dukungan penuh dari para Pemuda Pejuang.
Kalau dilihat dari sejarahnya maka memang harus diakui bahwa para pemuda kita ini sudah dari dulu punya kesadaran Politik yang tinggi dan mereka tak mau lagi dijajah oleh Belanda .
Bagi anda yg ingin tahu secara detail ttg Kegiatan Sumpah Pemuda ini , maka kami lampirkan Teks Asli dari SUMPAH PEMUDA sbb :
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
=================
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya" gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
- Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat dan sampai sekarang telah dijadikan Museum Sumpah Pemuda,
2. Golongan Timur Asing / Tionghoa yang turut hadir dalam Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
-
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie
SUMPAH PEMUDA ini Lahir sebagai Putusan Kongres Pemuda ke-2 pada 28 Oktober 1928, dapat dikatakan Sumpah Pemuda tidak mempunyai naskah otentik. Yang ada adalah naskah otentik Poetoesan Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia. Putusan kongres itulah yang mengalami rekonstruksi simbolik menjadi Sumpah Pemuda.
Pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 itu pulalah diperdengarkan untuk pertama kalinya Lagu Indonesia Raya setelah WR Supratman memberanikan diri menggesekkan biolanya untuk mengiringi sekumpulan paduan suara yang bersemangat.
==
Sangat terasa dalam hati sanubari bahwa putusan kongres yang akhirnya mengalami rekonstruksi simbol itu dimaksudkan untuk memotivasi, meningkatkan rasa memiliki, meningkatkan rasa kebangsaan. Namun, terasa juga bahwa semakin lama Sumpah Pemuda diperlakukan tak ubahnya sebagai simbol semata. Ketika globalissi merajalela, tak sadar, kita menyerahkan sesuatu milik kita dan kembali mengalami penjajahan dengan gaya yang berbeda.
=========
Admin Note :
Kalau dilihat dari sejarahnya maka terlihat disitu bahwa kaum keturunan Tionghoa telah ikut berperan dari awal Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menentang Penjajahan Belanda dan telah berpihak pada Perjuangan Rakyat Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu Penjajahan Belanda .
Disarikan dari berbagai sumber .
Ad 3
http://kolodit.blogspot.com/2014/10/fakta-unik-dan-menarik-hari-sumpah.html
BalasHapus